wah! ada kabar baik nih, bagi para petani sawit, pasalnya pada tahun ini permintaan akan kebutuhan minyak kelapa sawit dari negara luar mulai banyak bertambah. Sehingga negara kita bakal mengekspor lebih banyak minyak kelapa sawit keluar negeri seperti ke negara Pakistan dan
Bangladesh. untuk lebih lengkapnya mari kita simak berita dari PPHP
News
berikut iniPeningkatan ekspor sawit diantaranya didorong oleh ekspansi pasar baru ke negara lain. Selain itu didorong oleh ekspor ke yang memang sudah melampaui kinerja sejak tahun lalu.
Pemerintah Optimis Ekspor Sawit Tahun ini Bakal Melonjak
Jakarta, PPHP
News-Pemerintah optimis eksportasi sawit tahun ini tetap stabil, bahkan
ada peluang melonjak dibanding tahu lalu. Hal ini bisa ditunjukkan
dengan adanya upaya perluasan pasar ekspor ke beberapa negara selain
India, Tiongkok dan Amerika Serikat.
Jakarta, PPHP News-Pemerintah optimis eksportasi sawit tahun ini tetap stabil, bahkan ada peluang melonjak dibanding tahu lalu. Hal ini bisa ditunjukkan dengan adanya upaya perluasan pasar ekspor ke beberapa negara selain India, Tiongkok dan Amerika Serikat.
Ekspor minyak kelapa sawit Indonesia diproyeksi bakal melonjak tahun
ini dibandingkan tahun lalu, BPS mencatat angka 21,7 juta ton. Hal ini
dinilai sejalan dengan adanya peningkatan kinerja ekspor minyak sawit
sepanjang Januari-Oktober 2015, volumenya mencapai 21,5 juta ton.
Jika volume ekspor bulan November dan Desember tahun ini sama dengan
tahun 2014, ekspor minyak sawit Indonesia tahun ini bisa mencapai 25,7
juta ton. Kondisi ini dinilai merupakan peningkatan signifikan dari
kinerja ekspor minyak sawit tahun 2014. Ekspor sawit ke Pakistan juga
terkoreksi mengalami peningkatan cukup signifkan yaitu sebesar 45% atau
dari 152 ribu ton pada April lalu meningkat menjadi 221 ribu ton.
Peningkatan ekspor sawit diantaranya didorong oleh ekspansi pasar baru
ke negara lain. Selain itu didorong oleh ekspor ke Pakistan dan
Bagladesh yang memang sudah melampaui kinerja sejak tahun lalu.
Kinerja ekspor sawit Indonesia yang mulai bergairah ini didukung oleh kenaikan permintaan akan minyak sawit yang cukup signifikan dari Timur Tengah, Tiongkok, Afrika dan Uni Eropa. Menurut data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), pada awal tahun ini, bulan Maret lalu permintaan minyak sawit dari Tiongkok meningkat 138,5 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau dari 98,98 ribu ton pada Februari meningkat menjadi 236,08 ribu ton.
Kinerja ekspor sawit Indonesia yang mulai bergairah ini didukung oleh kenaikan permintaan akan minyak sawit yang cukup signifikan dari Timur Tengah, Tiongkok, Afrika dan Uni Eropa. Menurut data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), pada awal tahun ini, bulan Maret lalu permintaan minyak sawit dari Tiongkok meningkat 138,5 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau dari 98,98 ribu ton pada Februari meningkat menjadi 236,08 ribu ton.
Kendati ekspor tahun ini diprediksi melonjak, namun kinerja ekspor pada 2016 diproyeksi menurun karena penggunaan minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) untuk campuran bahan bakar nabati.
Tahun depan,
Pemerintah akan menggenjot industri hilirisasi sawit termasuk untuk
bahan bakar nabati. Bahkan Pemerintah telah mewajibkan campuran bahan
bakar nabati (biodiesel) asal sawit sedikitnya harus 15% dari minyak
sawit.(Rtz)
nice info gan
BalasHapus