Pertanian adalah salah satu sektor terpenting dalam pembangunan nasiona,l terutama dalam hal penyediaan bahan pangan dan perekonomian nasional ditingkat pedesaan. Jika diamati lebih dalam, ternyata pertanian merupakan salah satu sektor yang menjadi faktor penunjang pertumbuhan perekonomian masyarakat diberbagai wilayah, daerah dan pedesaan yang ada ditanah air.
Hal ini memang sudah seharusnya terjadi, sebab tanah air kita adalah sebuah negara yang memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar, dengan luas wilayah pertanian yang berhektar-hektar, dan lautan terbentang luas berwarna biru dengan segala macam ikan yang ada didalamnya. Lantas apakah kita akan beralih kepada sektor lain, dan menyerah untuk terus membangun sektor pertanian ? Padahal segala sumber daya alam yang sebesar itu sudah tersedia didepan mata kita?
Mari kita jawab pertanyaan diatas dengan tegas, bersama kita teriakkan " TIDAK......! Kami bangsa Indonesia, tidak akan pernah menyerah untuk terus menjaga dan mengembangkan sumber daya alam kami, karena kami adalah pemilik sah dari negara ini dan dengan segala sumber daya alam yang ada didalamnya!"
Seperti itulah seharusnya, sebab memang bukan bangsa lain bukan pula orang lain, melainkan kitalah satu-satunya bangsa yang akan meramut negeri kita. Perjalanan pembangunan pertanian Indonesia hingga saat ini masih belum dapat menunjukkan hasil yang maksimal jika dilihat dari tingkat kesejahteraan petani dan kontribusinya pada pendapatan nasional. Pembangunan sektor pertanian di Indonesia sangatlah dianggap penting dari keseluruhan pembangunan nasional yang ada. Lantas hal apakah yang mendasari pembangunan sektor pertanian di Indonesia dianggap mempunyai peranan penting ?
Pada dasarnya potensi pertanian Indonesia sangatlah besar, namun bagaimana pada kenyataannya? yah! Sampai saat ini sebagian besar dari petani kita masih banyak yang termasuk golongan miskin dan tidak mampu. Hal ini mengindikasikan bahwasannya pemerintah pada masa lalu belum sukses dalam membangun sektor pertanian yang ada. Pembangunan pertanian pada masa lalu mempunyai beberapa kelemahan, yakni hanya terfokus pada usaha tani, lemahnya dukungan kebijakan makro, serta pendekatannya yang sentralistik.
Akibatnya usaha pertanian di Indonesia sampai saat ini masih banyak didominasi oleh usaha-usaha yang becirikan :
- Skala usahanya yang masih kecil dan modalnya yang terbatas
- Penggunaan teknologi yang masih sederhana sehingga pertaniannya masih sangat dipengaruhi oleh musim.
- Wilayah pemasarnya yang masih bersifat lokal sehingga para pembelinya terbatas hanya pada pembeli lokal saja
- Umumnya para petani berusaha hanya dengan tenaga kerja keluarga saja, sehingga menyebabkan terjadinya involusi pertanian (pengangguran tersembunyi)
- Akses terhadap kredit, teknologi dan pasar sangat rendah
- Pasar komoditi pertanian yang sifatnya mono/oligopsoni yang dikuasai oleh pedagang-pedagang besar sehingga terjadi eksploitasi harga yang merugikan petani.
Selain itu, masih ditambah lagi dengan permasalahan-permasalahan yang menghambat pembangunan pertanian di Indonesia seperti pembaruan agraria (konversi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian) yang semakin tidak terkendali lagi, kurangnya penyediaan benih bermutu bagi petani, kelangkaan pupuk pada saat musim tanam datang, swasembada beras yang tidak meningkatkan kesejahteraan petani dan kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Petani, menuntut pemerintah untuk dapat lebih serius lagi dalam upaya penyelesaian masalah pertanian di Indonesia.
Itu semua demi terwujudnya pembangunan pertanian Indonesia yang lebih maju demi tercapainya kesejahteraan masyarakat Indonesia. Pembangunan pertanian di masa yang akan datang tidak hanya dihadapkan untuk memecahkan masalah-masalah yang ada, namun juga dihadapkan pula pada tantangan untuk menghadapi perubahan tatanan politik di Indonesia yang mengarah pada era demokratisasi yakni tuntutan otonomi daerah dan pemberdayaan petani.
Disamping itu, dihadapkan pula pada tantangan untuk mengantisipasi perubahan tatanan dunia yang mengarah pada globalisasi dunia. Oleh karena itu, pembangunan pertanian di Indonesia tidak saja dituntut untuk menghasilkan produk-produk pertanian yang berdaya saing tinggi namun juga mampu mengembangkan pertumbuhan daerah serta pemberdayaan masyarakat. Ketiga tantangan tersebut menjadi sebuah kerja keras bagi kita semua apabila menginginkan pertanian kita dapat menjadi pendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat dan dapat menjadi motor penggerak pembangunan bangsa.
Belum ada tanggapan untuk "SDA Pertanian Indonesia Belum Mampu Diimbangi Dengan Baik"
Posting Komentar
beri komentar yang membangun itu lebih baik