Optimisme gebrakan Kementerian Pertanian lewat Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedele ( UPSUS PAJALE) yang diluncurkan April 2015 dan mematok target pencapain pada tahun 2017, kini mulai menampakkan adanya peningkatan hasil pada ketiga komoditas pangan tersebut. Program UPSUS PAJALE tersebut, untuk tahun 2015 ini menarget peningkatan produksi pada ketiga komoditas yaitu 73,4 juta ton (2,21%) untuk padi, 20,3 juta ton (5,57%) untuk jagung, dan 1,2 juta ton (26,47%) untuk kedelai.
Mampu menghasilkan panenan padi 70.846 ton pada 2014, lalu meningkat 6,64% menjadi 75.551 ton pada 2015 ini. Progres yang cukup baik. ^_^
Dan Produktivitas (Ku/Ha) sebesar 51,35 pada tahun 2014 menjadi 52,80 pada tahun 2015 dengan persentase peningkatan sebesar 2,82% dari tahun 2014.
Berita dari kementrian pertanian terkait peningkatan hasil pada komoditas Padi
KOLAKA – Menteri Pertanian, Arman Sulaiman, melakukan panen raya padi sawah di Desa Toshiba, Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka, Sabtu (24/10/2015) bersama Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar, Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam dan Bupati Kolaka Ahmad Safei.
Mentan bersama rombongan tiba di lokasi panen pukul 10.00 WITA disambut meriah oleh masyarakat petani, penyuluh dan para pemangku kepentingan. Tanpa mengulur waktu, Mentan dan rombongan langsung melakukan panen raya padi sawah seluas 1.150 Ha dengan produktivitas 8,1 ton per Ha.
Dalam panen raya padi tersebut, Mentan menyampaikan telah memberikan bantuan untuk Kabupaten Kolaka sebesar 122 miliar dari tahun sebelumnya hanya sebesar 4,6 miliar. Kemudian bantuan untuk Sulawesi Tenggara sebesar 865 miliar dari bantuan sebelumnya hanya sebesar 65 miliar.
Dengan besarnya bantuan tersebut, Mentan tekankan agar daerah tersebut dapat tingkatkan produksi pangan. Apabila gagal, Mentan akan mencabut anggaran di tahun depan. “Apabila produksi tahun depan tidak meningkat, maka bantuan akan kami hentikan,” kata Mentan.
Bupati Kolaka Ahmad Safei menyampaikan apresiasi yang luar biasa atas kedatangan Mentan untuk melakukan panen raya padi dan berdialog dengan petani serta besarnya bantuan yang telah diberikan ke Kolaka. Menurutnya, hal tersebut akan memberikan motivasi kepada para petani dan pemerintah daerah dalam menggenjot peningkatan produksi pangan, khusus komoditi padi agar dapat memberikan kontribusi pada ketersediaan beras nasional.
Ahmad Safei menjelaskan bahwa Kabupaten Kolaka memiliki potensi pangan yang menjanjikan yakni 11.250 ha lahan sawah dengan realisasi tanam 10 ribu ha. Produktivitas rata-rata padi yang dihasilkan yakni 5,5 ton per ha. “Dengan potensi tersebut, di tahun 2014 Kabupaten Kolaka mengalami surplus beras sebesar 15.761,87 ton. Ini tentunya turut membantu menyediakan stok beras nasional, sehingga kita bisa berdaulat atau tidak perlu impor,” ungkap Ahmad Safei saat memberikan sambutan
Sementara itu, Mentan mengaku senang bisa melakukan panen raya padi dan dapat membangun pertanian pertanian di Kolaka. Kepada para petani, Mentan sampaikan bahwa musim kemarau panjang yang terjadi saat ini tidak pengaruhi produksi padi. Usai melakukan panen pun langsung melakukan gerakan penanaman.
“Kami dalam bulan ini secara berturut-turut melakukan panen raya padi di berbagai daerah yaitu Blitar, Tuban Jawa Timur, Kalimantan, Karawang, Subang Jawa Barat dan saat ini di Kolaka. Besok kami juga akan melakukan panen raya padi di Pinrang dan Wajo Selawesi Selatan,” ujar Mentan.
Untuk menggenjot produksi di Kolaka, Mentan berikan bantuan berupa 12 unit transplater, benih jagung sebanyak 60 ribu kg untuk lahan seluas 4 ribu ha, dan bantuan dana 6 miliar untuk kelompok tani yang disalurkan melalui buku rekening. Selain itu, Mentan juga memberikan bantuan 3 unit traktor dan bantuan ternak sapi budidaya integrasi dan pejantan pemacek sebanyak 179 ekor untuk 13 kelompok tani.
Mampu menghasilkan panenan Jagung 19.008 ton pada 2014, lalu meningkat 8,72% menjadi 20.667 ton pada 2015 ini. Progres yang lumayankan ^_^
Dan Produktivitas (Ku/Ha) sebesar 49,54 pada tahun 2014 menjadi 51,70 pada tahun 2015 dengan persentase peningkatan sebesar 4,36% dari tahun 2014.
Berita terkait peningkatan hasil pada komoditas Jagung
Mampu menghasilkan panenan Kedele 955 ton pada 2014, lalu meningkat 4,59% menjadi 999 ton pada 2015 ini. Progres ya bagus ^_^
Dan Produktivitas (Ku/Ha) sebesar 15,51 pada tahun 2014 menjadi 15,60 pada tahun 2015 dengan persentase peningkatan sebesar 0,58% dari tahun 2014.
Dan Hasilnya....
Cukup memuaskan! bagaimana tidak, jika kita melihat pada data dari kementrian pertanian yang ada di website http://www.pertanian.go.id, sungguh wajib bangga kita. Karena pada komoditas padi, jagung dan kedele mengalami peningkatan sebagai berikut:1.Hasil Komoditas Padi Meningkat
Dengan Luas Panen sekitar 13.797 Ha pada 2014 dan menjadi 14.309 Ha pada 2015.Mampu menghasilkan panenan padi 70.846 ton pada 2014, lalu meningkat 6,64% menjadi 75.551 ton pada 2015 ini. Progres yang cukup baik. ^_^
Dan Produktivitas (Ku/Ha) sebesar 51,35 pada tahun 2014 menjadi 52,80 pada tahun 2015 dengan persentase peningkatan sebesar 2,82% dari tahun 2014.
Berita dari kementrian pertanian terkait peningkatan hasil pada komoditas Padi
Mentan Panen Raya Padi di Kolaka
KOLAKA – Menteri Pertanian, Arman Sulaiman, melakukan panen raya padi sawah di Desa Toshiba, Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka, Sabtu (24/10/2015) bersama Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar, Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam dan Bupati Kolaka Ahmad Safei.
Mentan bersama rombongan tiba di lokasi panen pukul 10.00 WITA disambut meriah oleh masyarakat petani, penyuluh dan para pemangku kepentingan. Tanpa mengulur waktu, Mentan dan rombongan langsung melakukan panen raya padi sawah seluas 1.150 Ha dengan produktivitas 8,1 ton per Ha.
Dalam panen raya padi tersebut, Mentan menyampaikan telah memberikan bantuan untuk Kabupaten Kolaka sebesar 122 miliar dari tahun sebelumnya hanya sebesar 4,6 miliar. Kemudian bantuan untuk Sulawesi Tenggara sebesar 865 miliar dari bantuan sebelumnya hanya sebesar 65 miliar.
Dengan besarnya bantuan tersebut, Mentan tekankan agar daerah tersebut dapat tingkatkan produksi pangan. Apabila gagal, Mentan akan mencabut anggaran di tahun depan. “Apabila produksi tahun depan tidak meningkat, maka bantuan akan kami hentikan,” kata Mentan.
Bupati Kolaka Ahmad Safei menyampaikan apresiasi yang luar biasa atas kedatangan Mentan untuk melakukan panen raya padi dan berdialog dengan petani serta besarnya bantuan yang telah diberikan ke Kolaka. Menurutnya, hal tersebut akan memberikan motivasi kepada para petani dan pemerintah daerah dalam menggenjot peningkatan produksi pangan, khusus komoditi padi agar dapat memberikan kontribusi pada ketersediaan beras nasional.
Ahmad Safei menjelaskan bahwa Kabupaten Kolaka memiliki potensi pangan yang menjanjikan yakni 11.250 ha lahan sawah dengan realisasi tanam 10 ribu ha. Produktivitas rata-rata padi yang dihasilkan yakni 5,5 ton per ha. “Dengan potensi tersebut, di tahun 2014 Kabupaten Kolaka mengalami surplus beras sebesar 15.761,87 ton. Ini tentunya turut membantu menyediakan stok beras nasional, sehingga kita bisa berdaulat atau tidak perlu impor,” ungkap Ahmad Safei saat memberikan sambutan
Sementara itu, Mentan mengaku senang bisa melakukan panen raya padi dan dapat membangun pertanian pertanian di Kolaka. Kepada para petani, Mentan sampaikan bahwa musim kemarau panjang yang terjadi saat ini tidak pengaruhi produksi padi. Usai melakukan panen pun langsung melakukan gerakan penanaman.
“Kami dalam bulan ini secara berturut-turut melakukan panen raya padi di berbagai daerah yaitu Blitar, Tuban Jawa Timur, Kalimantan, Karawang, Subang Jawa Barat dan saat ini di Kolaka. Besok kami juga akan melakukan panen raya padi di Pinrang dan Wajo Selawesi Selatan,” ujar Mentan.
Untuk menggenjot produksi di Kolaka, Mentan berikan bantuan berupa 12 unit transplater, benih jagung sebanyak 60 ribu kg untuk lahan seluas 4 ribu ha, dan bantuan dana 6 miliar untuk kelompok tani yang disalurkan melalui buku rekening. Selain itu, Mentan juga memberikan bantuan 3 unit traktor dan bantuan ternak sapi budidaya integrasi dan pejantan pemacek sebanyak 179 ekor untuk 13 kelompok tani.
2. Hasil Komoditas Jagung Meningkat
Dengan Luas Panen sekitar 3.837 Ha pada 2014 dan menjadi 3.997 Ha pada 2015.Mampu menghasilkan panenan Jagung 19.008 ton pada 2014, lalu meningkat 8,72% menjadi 20.667 ton pada 2015 ini. Progres yang lumayankan ^_^
Dan Produktivitas (Ku/Ha) sebesar 49,54 pada tahun 2014 menjadi 51,70 pada tahun 2015 dengan persentase peningkatan sebesar 4,36% dari tahun 2014.
Berita terkait peningkatan hasil pada komoditas Jagung
Produksi Meningkat di Tuban, Mentan Akan Berkomitmen Kendalikan Impor Jagung
TUBAN - Produksi jagung mencapai 9,2 ton per hektar di Tuban. Produktivitas tersebut naik dari tahun sebelumnya hanya 7 ton per ha. Selain itu, harga jagung di tingkat petani saat ini sangat menguntungkan petani yakni sebesar Rp 3.200 per kilogram (kg).
"Senang pada Tuban ini dengan produksi yang mencapai 9,2 ton per ha. Kemudian harga jagung yang sudah mencapai Rp3.200 per kilogram ," ujar Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, saat melakukan panen jagung di Desa Sumber, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Rabu (30/9).
Ketua kelompok Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Tuban, Setia Budi, yang ditemui Mentan di lokasi tersebut menyampaikan terjadi peningkatan produksi jagung hibrida yang cukup drastis untuk saat ini. Sebelumnya produksi jagung hibrida hanya mencapai 7 sampai 8 ton per ha, sedangkan sekarang mencapai 9,2 ton per ha.
Namun dirinya mengkhawatirkan adanya impor jagung yang masuk ketika saat sedang memasuki panen raya saat ini. Untuk itu, Ia meminta kepada Mentan untuk bisa mengendalikan impor.
Mentan pun menegaskan untuk tetap mengendalikan impor jagung dan meningkatkan produksi jagung secara nasional.
“Sampai saat ini kami telah mengimpor jagung hanya sebesar 400 ribu ton. Kami pun memintan Bulog untuk menyerap jagung petani dengan harga yang menguntungkan. Seperti saat ini, harga jagung petani cukup tinggi, Rp 3.200 per kilogram,”tutur Mentan.
Pada kesempatan tersebut, Mentan didampingi Bupati Tuban, Fahtul Hudan dan Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Sumardi dan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Wibowo Eko Putro melakukan panen jagung di Desa Sumber, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban,
"Senang pada Tuban ini dengan produksi yang mencapai 9,2 ton per ha. Kemudian harga jagung yang sudah mencapai Rp3.200 per kilogram ," ujar Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, saat melakukan panen jagung di Desa Sumber, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Rabu (30/9).
Ketua kelompok Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Tuban, Setia Budi, yang ditemui Mentan di lokasi tersebut menyampaikan terjadi peningkatan produksi jagung hibrida yang cukup drastis untuk saat ini. Sebelumnya produksi jagung hibrida hanya mencapai 7 sampai 8 ton per ha, sedangkan sekarang mencapai 9,2 ton per ha.
Namun dirinya mengkhawatirkan adanya impor jagung yang masuk ketika saat sedang memasuki panen raya saat ini. Untuk itu, Ia meminta kepada Mentan untuk bisa mengendalikan impor.
Mentan pun menegaskan untuk tetap mengendalikan impor jagung dan meningkatkan produksi jagung secara nasional.
“Sampai saat ini kami telah mengimpor jagung hanya sebesar 400 ribu ton. Kami pun memintan Bulog untuk menyerap jagung petani dengan harga yang menguntungkan. Seperti saat ini, harga jagung petani cukup tinggi, Rp 3.200 per kilogram,”tutur Mentan.
Pada kesempatan tersebut, Mentan didampingi Bupati Tuban, Fahtul Hudan dan Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Sumardi dan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Wibowo Eko Putro melakukan panen jagung di Desa Sumber, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban,
3. Komoditas Kedele
Dengan Luas Panen sekitar 616 Ha pada 2014 dan menjadi 640 Ha pada 2015.Mampu menghasilkan panenan Kedele 955 ton pada 2014, lalu meningkat 4,59% menjadi 999 ton pada 2015 ini. Progres ya bagus ^_^
Dan Produktivitas (Ku/Ha) sebesar 15,51 pada tahun 2014 menjadi 15,60 pada tahun 2015 dengan persentase peningkatan sebesar 0,58% dari tahun 2014.
Berita terkait peningkatan hasil pada komoditas Kedele
Produktivitas Kedelai Takalar Jadi Andalan Produksi Kedelai Nasional
TAKALAR – Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengaku kualitas hasil pertanian komoditas kedelai di Sulawesi Selatan bisa diandalkan, hal ini berdasarkan pantauan langsung yang dilakukan Menteri Pertanian pada saat melakukan panen raya kedelai di Campagaya, kecamatan Galesong, kabupaten Takalar, Selasa (27/01).
Mentan mengungkapkan produksi kedelai di Takalar secara umum mampu menghasilkan produksi rata-rata 2,8 ton per Ha, jumlah ini jauh di atas rata-rata produksi nasional yang hanya mampu menghasilkan rata-rata 1,5 – 1,6 ton per Ha nya.
“Dengan melihat potensi 2,8 ton per hektar ini cukup bagus dibanding dengan rata rata per hektar secara nasional hanya 1,5 ton. Kita tambah luasannya tahun depan” ungkap Mentan.
Dalam kesempatan tersebut Mentan juga menjanjikan akan meningkatkan lahan pertanaman untuk tanaman kedelai dari 1.800 Ha menjadi 5.000 Ha. Namun hal tersebut dapat terealisasi jika petani dan masyarakat memiliki antusias menanam kedelai dengan didukung oleh harga kedelai dipasaran yang menjanjikan.
Sejalan dengan program yang dilakukan untuk komoditas kedelai di Sulawesi Selatan, gurbenur Sulawesi Selatan menjanjikan akan mendukung penuh secara maksimal untuk kepentingan kedaulatan pangan bangsa.
Mentan mengungkapkan produksi kedelai di Takalar secara umum mampu menghasilkan produksi rata-rata 2,8 ton per Ha, jumlah ini jauh di atas rata-rata produksi nasional yang hanya mampu menghasilkan rata-rata 1,5 – 1,6 ton per Ha nya.
“Dengan melihat potensi 2,8 ton per hektar ini cukup bagus dibanding dengan rata rata per hektar secara nasional hanya 1,5 ton. Kita tambah luasannya tahun depan” ungkap Mentan.
Dalam kesempatan tersebut Mentan juga menjanjikan akan meningkatkan lahan pertanaman untuk tanaman kedelai dari 1.800 Ha menjadi 5.000 Ha. Namun hal tersebut dapat terealisasi jika petani dan masyarakat memiliki antusias menanam kedelai dengan didukung oleh harga kedelai dipasaran yang menjanjikan.
Sejalan dengan program yang dilakukan untuk komoditas kedelai di Sulawesi Selatan, gurbenur Sulawesi Selatan menjanjikan akan mendukung penuh secara maksimal untuk kepentingan kedaulatan pangan bangsa.
Demikian ulasan UPSUS PAJALE kali ini, Semoga maju terus Pertanian Indonesia! Jaya..!
Belum ada tanggapan untuk "Mulai Menampakkan Hasil Program Upaya Khusus Padi, Jagung, dan Kedele ( UPSUS PAJALE )"
Posting Komentar
beri komentar yang membangun itu lebih baik